Menjadi guru olahraga bukan hal yang gampang. Buktinya, untuk lulus di kampus negeri, calon mahasiswa harus melalui tiga tes sekaligus, yakni tes tertulis, tes kesehatan, dan tes praktik. Perbandingan peluang kelulusan mencapai satu banding sepuluh. Realitas tersebut, sepatutnya menggugurkan stigma sebagian masyarakat, yang menyatakan bahwa untuk menjadi guru olahraga itu mudah. Banyak orang salah sangka, dengan lari‐lari, lompat‐lompat, lantas jadi sarjana. Padahal tidaklah sesederhana itu! Kuliah di kampus olahraga tidak hanya mengandalkan fisik saja, tapi juga otak. Mata kuliah yang harus dijalaninya, menuntut pemikiran yang luas. Mata kuliahnya antara lain statistik, bio mekanika, sport medicine, filsafat olahraga, ilmu gizi olahraga, fisiologi olahraga, anatomi, dan kinesiologi.